Tentunyacuaca dingin di Jepang sangatlah berbeda di Indonesia, tidak mau kan saat liburan badan malah ngedrop gara - gara perubahan suhu yang exstrim. Membawa bekal minuman hangat dalam botol bisa menjadi langkah yang tepat. Sesuaikan Pakaian Anda. Hal ini menjadi hal wajib saat anda datang ke suatu negara yang memiliki musim salju. saat salju turun suhu bisa mencapai minus 0 derajat, tentunya mempersiapkan soal pakaian adalah hal mutlak bagi anda. traveler it is best that you know the tips in packing for international travel traveling is an immense feeling of getting away from 16 okt 2019 apabila kamu berencana liburan ke hokkaido di demam isu dingin, kami memiliki list apa saja yang akan kamu lakukan atau tempat yang akan engkau . Wired2theworld travel, around the world. WinterCoat (Jaket Musim Dingin) Sangat penting untuk membawa satu jaket musim dingin selama Anda berada di Eropa. Pilihlah jaket yang sesuai dengan cuaca terdingin di tempat yang mau Anda kunjungi, pilih yang anti air, dan dengan ukuran lebih besar agar tidak terlihat "penuh" ketika Anda harus memakai pakaian berlapis-lapis. Itulah 5 Tips Pakaianmerupakan salah satu bagian yang tidak boleh anda anggap remeh karena pakaian juga bisa menentukan kenyamanan anda selama berlibur ke Hokkaido maupun ke tempat lainnya yang ada di Jepang. Seperti yang kita tahu bahwa Jepang memiliki 4 musim yang berbeda, yakni musim semi, musim panas, musim gugur, dan juga musim dingin. Makatidak heran jika Jepang menjadi destinasi liburan paling diincar oleh banyak wisatawan dari berbagai dunia. Tapi mimpi bukan hanyalah sekedar mimpi. Mimpimu buat berlibur ke Jepang bakal jadi nyata kalo kamu ikutin tips berlibur murah ala bakcpacker berikut ini. Kapan lagi cuy liburan ke Jepang dengan budget pas-pasan! 1. Pergi Di Saat Musim Dingin ApakahAnda mencari gambar tentang Backpacker Ke Hokkaido Di Musim Dingin? Jelajahi koleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Gambar yang baru selalu diunggah oleh anggota yang aktif setiap harinya, pilih koleksi gambar lainnya dibawah ini sesuai dengan kebutuhan untuk mulai mengunduh gambar. NegeriGingseng memiliki empat musim, yaitu semi, gugur, dingin, dan panas. Mungkin mengahabiskan musim dingin di Korea bisa dijadikan rekomendasi. Saat musim dingin atau winter banyak orang lebih memilih untuk berdiam diri dirumah ketimbang untuk jalan-jalan. Jadi solusi ini sangat baik bukan, obyek-obyek wisata tidak akan ramai pengunjung. CeritaPengalaman Backpacker Ke Turki Lapakfjbku Com Olimpiade musim dingin sapporo di tahun 1972. olimpiade musim dingin ke-11 diadakan di kota sapporo, hokkaido tahun 1972. itu adalah olimpiade musim dingin pertama yang dipentaskan di luar eropa dan amerika serikat. empat belas fasilitas baru dibangun sebagai tempat acara. Saljuhanya ada di musim dingin saja yakni setiap bulan desember, januari dan februari saja. Ternyata kenyataannya salju masih ada di bulan april. Saat ada salju maka suhu udara haruslah sekitar 0 derajat krn es mencair pada suhu di atas 0 derajat. Tapi faktanya salju tetap ada walau suhu udara relatif panas. 3 Menikmati Pemandangan Musim Dingin Nan Tenang di Kota Tua Hakodate. Hakodate di selatan Hokkaido juga punya pemandangan musim dingin yang bagus. Di malam hari saat musim dingin, mulai bulan November sampai Maret, akan diadakan iluminasi musim dingin dengan pusat di Motomachi dan bukit Hachimanzaka. Pohon-pohon, bangunan seperti gereja, kuil, bangunan umum, serta rumah-rumah penduduk sepanjang jalan akan dihiasi lebih dari 50 ribu lampu-lampu. fGpnxY3. Sapporo is the capital of Hokkaido prefecture, which is Japan’s largest and northernmost prefecture although its official name does not contain the word for prefecture. Known as the fifth largest city in Japan and the Second snowiest city in the world with an annual average snowfall of about meters, Sapporo Winter first captures the eyes of the public when it became the first city in Asia to host the Winter Olympics in 1972. What’s more? It is also the birth place of Miso Ramen, Sapporo Beer and the host to the Sapporo Snow Festival which attracts over 2 million tourists Winter is just like A Wonderland! Well known as the Winter Wonderland of Japan, Sapporo has plenty to offer. There is a certain magic to the Sapporo City during winter, overviewing the Sapporo City is as if you are inside one of the snow-globe during Christmas. Sapporo winter is a picture-perfect opportunity because of the balanced scenery between nature and city life. As you are enjoying the view, fine, soft snow falls from the sky gently brushes against your skin and turns into soft white powder on the ground. Sapporo’s Winter Season starts around mid-December to the end of Winter Festival Makes Visitors FUN! The best time to visit Sapporo may be the first week of February as the peak of the winter kicks in so does the Sapporo Winter Festival. It is the peak season of Sapporo too, so it is best for you to plan your trip Sapporo Winter Festival Sapporo Yuki Matsuri is held one week during February usually the first week. The festival was started in 1950, when high school students built a few snow statues in Odori Park, since then it has developed into a large, commercialized event, featuring spectacular snow and ice Site The festival is staged on three sites, the Odori Site, Susukino Site and Tsu Dome Site. Odori Site is the main site for the festival as it is centrally located with kilometers long park and features the festival’s famous large snow sculptures. Susukino SiteSusukino Site is located in Sapporo’s largest entertainment district, exhibits about a hundred ice sculptures. Only one subway stops south of Odori Park, the ice sculptures are lit up daily until 2300. Tsu Dome SiteWhile on the Tsu Dome Site there are three types of snow slides, snow rafting and more snow sculptures. The Tsu Dome is open daily from 900 to 17 Winter Olympics in 1972The 11th Olympics Winter Games were held in the city of Sapporo in Hokkaido 1972. It was the first Winter Olympics to be staged outside Europe and the United States. Fourteen new facilities were constructed as event venues. The Olympics Games have contributed to major urban development, with the opening of a subway system and construction of an underground shopping arcade. One of the legacies of the Sapporo Winter Olympics is the Sapporo Winter Sports Museum inside the Mt. Okura Ski Jump Stadium, which exhibits precious memorabilia from the Sapporo Olympics and the winter sports in general. Spot InformationName Sapporo Winter Sports MuseumAddress 1274 Miyanomori, Chuo, Sapporo, Hokkaido 064-0958Opening Hours 930am to 500pmAccess From Maruyama Koen Station on the Subway Tozai Line, take the JR Hokkaido Bus Maru 14 and get off at "Okurayama kyogijo iriguchi" bus stop, walk 10 Sapporo Asian Winter GamesOlympic is not the only games held in Sapporo, which is the Sapporo Asian Winter Games. Sapporo has held the first two Asian Winter Games in 1986 and 1990, and the 8th Asian Winter Games in 2017 too. There are 64 events across 11 winter sport disciplines with five main sports biathlon, curling, ice hockey, skating and skiing. Over 31 countries across Asia has joined the games in 2017, Australia and New Zealand made their first appearance at the Games after accepting an invitation from the has sent 146 athletes to compete in the 2017 Games and no doubt aim for the top finish, as in the past seven editions of the Asian Winter Games the host country has topped the final medal table six times. In the opening ceremony of the 2017 games, former Japanese ski jumper Masahiko Harada, who brought in a team gold at 1998 Nagano Winter Olympic Games, lit the Olympic cauldron. Akhir-akhir ini saya sering sekali mendapatkan pertanyaan seputar tips solo backpacker ke Jepang murah. Dan setelah saya kembali dari liburan ke Jepang, saya pun pengen segera menulis artikel seputar travel Jepang ini. Semoga langkah-langkah solo backpacker murah ke Jepang ini bisa menjadi referensi kalian untuk solo backpacker ke Jepang juga, ya. Saya juga menambahkan beberapa tips dan trik selama backpacker ke Jepang. Selamat membaca dan jangan berhenti bermimpi untuk segera liburan ke Jepang. 1. Menyusun Itinerary ke Jepang Hal paling vital yang menentukan seberapa besar bujet solo backpacker ke Jepang adalah itinerary. Minasan harus menentukan berapa lama di Jepang dan lokasi mana saja yang ingin dituju. Semakin lama stay di Jepang, maka semakin besar bujet yang harus dikeluarkan. Lalu, apa saja yang harus kita cantumkan pada itinerary? Minasan bisa mencantumkan tanggal, waktu, area, tempat wisata Jepang, transportasi, tarif atau biaya masuk, sistem pembayaran tunai atau kartu kredit, dan detail aktivitas. Ada beberapa tips yang bisa minasan lakukan untuk memilih destinasi wisata Jepang agar backpackeran ke Jepang makin murah, nih! Minasan dapat memilih area pedesaan yang tak terlalu mahal biaya hidupnya. Sehingga bisa menghemat biaya penginapan dan biaya makan. Jika minasan membeli pass seperti Japan Rail Pass, JR Kansai Pass dan sebagainya, sebisa mungkin carilah tempat wisata yang di-cover oleh pass tersebut. Dengan demikian, kita bisa lebih hemat biaya transportasi. Mencari tempat wisata Jepang yang gratis! Banyak museum, taman, atau situs-situs budaya yang tak memasang tarif masuk. Selama masih di Jepang, apapun bisa dijadikan objek wisata, lho. Untuk tips membuat itinerary ke Jepang, bisa minasan baca di Bagaimana Cara Menyusun Itinerary ke Jepang? berikut! 2. Cek Transportasi di Jepang Bagaimana cara mengecek transportasi saat di Jepang? Setelah menyusun itinerary, minasan harus memastikan transportasi yang harus dipilih untuk ke tempat tersebut. Minasan dapat mengecek detail transportasi di Saya menyusun rute transportasi selalu menggunakan situs ini. Minasan bisa tahu lamanya perjalanan, tempat transit, moda tranportasi yang bisa dipilih hingga tarif yang harus kita bayar. Artikel terkait Cara Naik Kereta dari Tokyo ke Hokkaido? Hokkaido Shinkansen! Apakah Naik Pesawat Osaka ke Tokyo Lebih Murah daripada Shinkansen? Bagaimana Membeli Japan Rail Pass di Indonesia? Tuliskan detail transportasi pada masing-masing itinerary yang kita buat. Misalnya dari kota A ke Kota B, kita harus naik kereta apa dan turun di mana. Tuliskan pula terkait jam terakhir beroperasinya kereta atau bus, sehingga minasan bisa berjaga-jaga agar tidak tertinggal kereta ataupun bus. Karena tarif tercantum di minasan bisa memilih rute yang paling murah. 3. Cek Musim dan Temperatur Jepang Temperatur, suhu ataupun cuaca adalah informasi vital yang sering terabaikan. Karena teknologi makin canggih, kita bisa mengecek prakiraan cuaca sejak jauh-jauh hari. Dengan mengetahui prakiraan cuaca, kita bisa, nih, menyusun itinerary yang sempurna. Khususnya bisa membantu kita mempertimbangkan banyak hal. Yaitu mempertimbangkan pakaian yang harus dibawa, membawa payung atau jas hujan, dan tentu saja membantu menentukan lokasi wisata. Saya sarankan untuk mempertimbangkan destinasi wisata indoor saat hujan atau badai. Jika minasan masih kuat dingin hingga 1-3 derajat celcius saat musim dingin, wisata outdoor juga bisa dipilih. Namun jangan lupa membawa jaket tebal, baju hangat, glove, beanie, kaos kaki, boots dan syal, ya. Pakailah baju berlapis-lapis jika masih kedinginan. Karena temperatur benar-benar dingin menusuk tulang. Artikel terkait Musim di Jepang Musim dan Temperatur di Jepang Liburan ke Jepang saat Musim Badai, Untung atau Rugi? Cara Mengetahui Prakiraan Cuaca di Jepang Area utara Jepang seperti Hokkaido dan Tohoku adalah area paling dingin. Jadi minasan harus membawa pakaian ekstra. Dan jika ingin melihat salju di bulan Maret, minasan bisa mengunjungi Shirakawa-go di Gifu dan destinasi wisata di Nagano. Baca juga “Bagaimana Cara Menggunakan AC di Jepang?“. 4. Menyiapkan Biaya Backpacker ke Jepang Lalu, bagaimana cara menentukan bujet liburan ke Jepang? Sangat mudah, kok, caranya. Minasan bisa melihat detail pengeluaran dari itinerary yang telah dibuat. Seperti biaya masuk destinasi, transportasi, tarif hotel, dan bujet makan. Nantinya minasan tinggal menjumlahkan semua pengeluaran dan akan tahu berapa bujet yang dikeluarkan. Jika minasan memiliki kartu kredit, sistem pembayaran bisa dibagi dalam dua sistem yaitu pembayaran cash tunai dan pembayaran non-tunai melalui kartu kredit credit card. CC bisa dipakai untuk pembayaran hotel, moda transportasi, dan beberapa destinasi wisata sebelum keberangkatan. Dengan booking via internet dan melakukan pembayaran via CC, minasan bisa hemat uang tunai selama di Jepang. Namun, pastikan dulu di mana saja kartu kredit bisa dipakai. Karena banyak hotel, restoran, dan tempat belanja yang hanya menerima pembayaran tunai. Dengan begitu, kita bisa mudah membagi sistem pembayarannya. Nanti masing-masing sistem pembayaran ditotal. Berapa yang harus dibayar dengan CC dan berapa yang harus dibayar dengan tunai. 5. Booking Semua Akomodasi di Jepang Langkah selanjutnya adalah reservasi semua keperluan yang dapat dibayar dengan CC. Beberapa keperluan yang dapat direservasi via online adalah hotel, kereta, bus, dan pocket wifi. Jangan lupa cetak bukti reservasi atau pembayaran, jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Silakan klik link di bawah ini untuk melakukan pemesanan Hotel Murah di Jepang Penginapan Rekomendasi di STAY JAPAN Wifi di Jepang Diskon Sewa Wifi di Ninja Wifi Biasakan untuk tidak menunda-nunda proses pemesanan. Karena semakin mendekati hari H, banyak hotel murah yang telah dipesan orang lain. Bisa juga minasan tak kebagian tiket bus, jika melakukan pemesanan secara mendadak. 6. Mengaktifkan Kartu Kredit Selama di Jepang Setelah mengetahui bujet kartu kredit, minasan juga harus memastikan sisa limit kartu. Dan jika limit masih cukup setelah dipakai untuk reservasi ini dan itu, minasan dapat memakai kartu kredit di Jepang. Kartu kredit ini bisa menjadi uang tambahan’ jika terjadi hal mendesak selama backpackeran ke Jepang. Artikel Terkait Tips Mengamankan Dokumen Penting saat Pergi ke Jepang Berapa Biaya Liburan Murah ke Jepang? 4 Manfaat Kartu Kredit untuk Liburan ke Jepang Namun, kartu kredit tidak bisa langsung digunakan di Jepang, ya. Minasan harus menghubungi bank penyedia kartu kredit dan mengaktifkannya untuk di luar Indonesia, seperti di Jepang. Karena saya memakai Kartu Kredit Bank Mega, dua hari sebelum keberangkatan saya menghubungi bank. Dan memberitahukan bahwa kartu kredit akan saya pakai di Jepang mulai dari tanggal sekian hingga tanggal sekian. Nanti CS akan mengaktifkan kartu kredit kita. Karena terdapat beberapa kasus, kartu kredit tidak dapat digunakan jika belum melaporkan ke bank terlebih dahulu. 7. Sewa Wifi di Jepang Akses internet selama ke Jepang sangatlah penting. Beberapa kali saya ada masalah terkait reservasi bus, sehingga terselamatkan saat ada akses internet sewaktu-waktu. Selama backpackeran di Jepang saya menyewa wifi di Ninja Wifi. Cara sewa sangat gampang, kamu tinggal reservasi secara online membutuhkan kartu kredit dan menentukan tempat pengambilan di Jepang. Saat itu saya memilih counter Ninja Wifi di Bandara Narita. Setelah dapat bukti pemesanan via email, jangan lupa untuk mencetak bukti tersebut. Nanti perlu kamu tunjukkan di counter yang sudah kamu pilih. Jadi, pocket wifi nggak dibawa dari Indonesia ya. Namun, diambil setelah sampai di Jepang dan dikembalikan sebelum pulang ke Indonesia. Untuk tempat pengembalian, kamu juga menentukannya sejak melakukan pemesanan. Karena saya pulang dari Bandara Narita, maka saya memilih lokasi pengembalian di bandara ini. Setelah pocket wifi di tangan, kamu tinggal pakai saja dengan mudah. Nanti pocket wifi ini akan diamankan dengan password, jadi kamu tinggal login password saja. Satu pocket wifi bisa dipakai sampai 10 device. Jadi kalau pergi rombongan bisa sewa satu dan bayarnya bisa dibagi rata. Silakan klik tautan di bawah ini untuk melakukan pemesanan. Tarifnya adalah 800 yen/hari, tetapi karena sedang promo 20%, tarifnya menjadi 640 Yen/hari. Promo ini berlaku sampai Desember 2018 saja, ya. Pastikan kalau memesan melalui button di bawah ini, karena tarif akan dipotong secara otomatis. Jadi, tidak bisa langsung ke situsnya, harus melalui button di bawah ini. 8. Menukarkan Rupiah Menjadi Yen Sebelum Solo Backpacker ke Jepang Seberapa penting menukarkan uang rupiah ke yen jauh-jauh hari sebelum berangkat ke Jepang? Nilai tukar rupiah ke yen selalu berubah-ubah nih. Kita harus terus memantau pertukaran uang tersebut sebelum menukarkannya. Pilihlah bank yang terpercaya dan telepon tiap bank untuk mengetahui rate-nya. Yang perlu kita lihat adalah nilai jual, bukan nilai beli. Karena nilai jual dan beli dilihat dari sisi bank, bukan dari sisi nasabah. Setelah melihat rate yang baik makin rendah makin baik, minasan bisa segera pergi ke bank dan menukarkannya. Hal ini jauh lebih murah daripada menukarnya di bandara karena rate pasti lebih tinggi lagi. 9. Memilih Koper atau Backpack? Semua sudah dipesan, uang juga sudah ditukarkan. Terakhir adalah saatnya untuk packing. Nah, mau pilih backpack atau koper, nih? Pilihan yang sulit memang, tetapi pilihan koper dan backpack ini bisa memengaruhi kualitas liburan kita. Jika minasan memutuskan untuk membawa backpack, pastikan bahwa barang yang dibawa benar-benar minim dan tak memberatkan. Jika minasan ingin membawa banyak barang ke Jepang dan tujuan wisata di kota-kota besar, saya sarankan untuk membawa koper. Khususnya bagi minasan yang jarang jalan kaki dan bawa tas punggung gede kemana-mana. Jika tak hati-hati, kita bisa cedera punggung, lho! Lalu, kapan kita harus memilih backpack? Saya sendiri memutuskan membawa backpack karena mudah untuk dibawa kemana-mana saat mengunjungi banyak prefektur. Saya pun mengunjungi banyak area pedesaan, sehingga backpack akan lebih praktis saat dibawa. Satu lagi, barang saya tidaklah banyak. Saya hanya membawa dua celana jins satu saya pakai, dua turtle neck satu saya pakai, 4 kaos kaki, dua jaket yang selalu saya pakai karena musim dingin, satu sandal, dan satu boots saya pakai. Agar backpack tidak berat, saya punya triknya. Bawalah sedikit baju selama backpackeran. Nantinya, pakaian kotor bisa kita laundry selama di penginapan, jadi tak perlu bawa banyak pakaian. Sebelum memesan penginapan, pastikan bahwa penginapan tersebut dilengkapi dengan laundry coin yang dilengkapi pengering. Kita hanya butuh membayar 300 yen saja 200 yen untuk laundry dan 100 yen untuk pengering, baju sudah kembali bersih dan bisa dipakai lagi, deh. Sangat sederhana bukan? 10. Checklist Barang Bawaan untuk Liburan ke Jepang Di bawah ini adalah beberapa barang yang saya rekomendasikan untuk di bawa untuk backpacking selama 12 hari di Jepang. Khusus di musim dingin, pastikan membawa sarung tangan, syal, beanie, kaos kaki tebal, jaket, boots, dan masker. Boleh juga membawa penutup telinga. DOKUMEN GAWAI E-paspor Universal travel adaptor E-ticket pesawat PP Charger smartphone Fotokopi paspor untuk penginapan Smartphone/ Handphone Bukti pemesanan penginapan Powerbank Bukti pemesanan Wifi NINJA WIFI Kamera Charger kamera KEBUTUHAN HARIAN Baterai tambahan kamera Underwear Handuk kecil OBAT-OBATAN Pasta gigi dan sikat gigi Masker Sampo sachet Koyo Sabun cair mini Antangin atau Tolak Angin Make up jika diperlukan, bisa membawa pelembab, lipgloss, bedak, dan hands & body, sisir Celana jins 2 KEBUTUHAN TAMBAHAN Turtle necks 2 Sapu tangan Kaos kaki 4 pasang Peta Jaket musim dingin Uniqlo 1 Sandal Syal Uang rupiah Kupluk/beanie Mie Instan Jaket biasa 1 Agar tidak salah pilih, pastikan untuk membaca dulu “Tips Memilih Pakaian untuk ke Jepang” 11. Stay Safe and Positive saat Solo Backpacker ke Jepang Bertemu Sahabat Backpacker dari Malaysia! Apakah aman solo backpacker ke Jepang, khususnya untuk perempuan? Jepang cukup aman untuk solo backpacker perempuan. Banyak trik yang dapat kita lakukan, nih. Minasan dapat mencari hotel atau penginapan yang dekat dengan stasiun. Sehingga saat kita pulang larut, bisa segera sampai di penginapan. Sebisa mungkin untuk pulang tidak terlalu larut, sehingga bisa langsung balik ke penginapan. Hindari area rawan dan cenderung sepi dan jangan memakai pakaian mencolok atau mini. Makin gembel penampilan kita, maka makin aman! Kemungkinan tersesat di Jepang adalah sangat kecil, karena semua penunjuk jalan tersedia secara lengkap dan jelas. Selagi kamu masih ada akses internet, semua lokasi dapat ditemukan di Google Maps, kok! Dan terakhir adalah selalu bersikap yang baik dan stay positive saat solo backpacker ke Jepang! Artikel Terkait Tips Backpacker ke Jepang 5 Tips Backpackeran Praktis ke Jepang untuk Pemula Part I 5 Tips Backpackeran Praktis ke Jepang untuk Pemula Part II Wahai Perempuan, Ini Tips Liburan Aman di Jepang Karena kita adalah tamu, maka harus mengikuti peraturan tertulis dan tak tertulis di Jepang. Dengan menghargai budaya mereka, niscaya kita pun akan dihargai. Berkali-kali saya mendapatkan bantuan dan pertolongan dari orang Jepang. Bagaimana cara menjadi tamu yang baik saat solo backpacker ke Jepang? Salah satunya adalah tetap tenang dan tidak berisik di dalam transportasi umum. Saat berada di Osaka, saya berjumpa dengan rombongan orang Indonesia sekitar 8 orang. Mereka membuat gaduh dan ketawa-ketiwi di dalam kereta sambil makan. Duh, saya jadi malu sendiri, deh, sebagai sesama orang Indonesia. Padahal penduduk lokal duduk diam menghargai ketenangan di ruang publik. Yuk, sama-sama belajar budaya negara yang kita tuju saat liburan atau backpacking dan menjadi tamu yang baik. Dan belajar disiplin dengan itinerary yang telah kita buat agar bujet tak membengkak untuk segala godaan selama di jalan. Dan jika sampai tersesat, tetap tersenyum dan tak perlu panik karena kita bisa menjumpai hal-hal baru tak terduga. Stay positive saat solo backpacker ke Jepang! Travel Jepang memang nggak pernah mengecewakan, deh. Saya juga sudah menulis tentang itinerary lengkap perjalanan saya ke Jepang, lho. Silakan baca informasi selengkapnya di “Itinerary Solo Backpacking ke Jepang Murah 5D4D“. Senang dengan tips ini? Bagikan dengan teman dan travel buddies Anda dengan menggunakan tombol social media share dibawah ini! Jika sebelumnya, Jalan-jalan ke Jepang mengulas tentang penginapan murah di Tokyo baca Penginapan ala Backpacker di Tokyo! , pada kesempatan kali ini, saatnya untuk mengulik tentang hostel murah di prefektur Hokkaido!!! Pasalnya, daerah paling dingin di Jepang ini memang tengah naik daun lho di antara prefektur-prefektur Jepang lainnya. Tak hanya Tokyo, Kyoto, dan Osaka saja, karena kini Hokkaido pun juga mulai disambangi para backpacker dari penjuru dunia. Bagaimana tidak, prefektur yang terletak di kepulauan paling utara Jepang ini memang memiliki segudang atraksi yang memikat. Sebut saja ski resort, festival musim dingin, alam perawan dan kuliner seafood yang menggoda. Semuanya dipoles sebegitu menariknya hingga banyak orang yang berbondong-bondong untuk jalan-jalan ke Hokkaido, khususnya saat musim dingin tiba. Kita bisa bermain ski di resort-resort terbaik, lalu menyantap fresh seafood yang lezat dan segar! Siapa coba yang tak ingin ke Hokkaido? Demi kenyamanan wisatawan, beragam fasilitas yang nyaman dan mudah diaksespun mulai berjamuran di Hokkaido. Kita dengan mudahnya dapat menemukan penginapan sesuai dengan budget. Jika kalian mencari hostel dengan harga miring, coba deh untuk menginap di The Otarunai Backpacker’s Hostel MorinoKi! Hostel ini sangat cocok bagi kalian yang mencari penginapan dengan harga yang cukup masuk akal’, tanpa mengesampingkan faktor kenyamanan. Meski dibanderol dengan tarif yang murah-meriah, kita tetap dapat merasakan bagaimana menginap di hostel laiknya tidur di rumah sendiri. Hadirnya, Self-Cathering Kitchen juga sangat membantu bagi wisatawan muslim yang mau masak sarapan sendiri kan? Terkait tarif, The Otarunai Backpacker’s Hostel MorinoKi memiliki beragam penawaran yang dapat kita pilih. Mereka menyediakan mix dorm dan females only dengan tarif 3,000 Yen termasuk pajak dan pelayanan. Tarif ini tak termasuk makan pagi dan berlaku untuk sekali menginap. Menariknya, di malam kedua kita menginap, tarifnya menjadi 2,800 Yen saja lho! Sangat menggiurkan bukan penawaran dari hostel yang satu ini! Dan bagi kalian yang memesan via online dan reservasi terlebih dahulu, juga dikenai tarif 2,800 Yen saja. Jadi kita dapat menghemat sebesar 200 Yen dengan reservasi terlebih dahulu. Kalau penasaran paket apa saja yang ditawarkan dari The Otarunai, coba cek di sini. Dengan menginap di The Otarunai, kita dapat mengunjungi matsuri yang digelar setiap musim dingin yakni Otaru Canal Matsuri. Kalau tidak, kita juga dapat jalan-jalan di Sakai-machi ataupun ke Sapporo. Cukup dengan menghubungi nomor 090-3770-5011 ini, kita dapat memesan kamar yang diinginkan. Kapan lagi menginap di hostel dengan gaya rumah tradisional Jepang dan dapat memasak makanan kita sendiri? The Otarunai Backpacker’s Hostel MorinoKi memang unik! Sumber foto The Otarunai Bacpacker’s Hostel MorinoKi website dan FB Senang dengan review ini? Bagikan dengan teman dan travel buddies Anda dengan menggunakan tombol social media share dibawah ini!